Siapa yang pernah muncul pertanyaan di dalam hatinya hakekatnya daging aqiqah yang kita sembelih itu untuk siapa? Bagaimana metode pembagian daging akikah berdasarkan syariat Islam? Alhamdulillah pertanyaan-pertanyaan seperti ini telah dijelaskan oleh para ulama dengan acuan Al-Quran serta Hadits yang shahih. (*Untuk hal ibadah kita mesti ambil dari AlQuran serta Hadits yang shahih, jika haditsnya lemah atau bahkan palsu tentu bukan sumber pengambilan undang-undang).

Dijelaskan oleh para ulama dari zaman dahulu hingga sekarang bahwasanya daging aqiqah untuk siapa itu dapat dibagikan yang sudah matangnya dan juga yang masih mentahnya. Bisa diberikan serta dikonsumsi oleh dan kepada keluarga sendiri, teman, saudara, serta tetangga.

Esensi dari aqiqahnya sendiri patut dilaksanakan yakni menyembelihkan kambing. Sunnahnya untuk si kecil laki-laki dengan 2 ekor adapun perempuan dengan 1 ekor. Simak pula info perihal paket aqiqah jakarta selatan.

Pembagian daging aqiqah jika menurut islam karenanya ini yaitu perkara yang amat gampang sekali. Tak dikontrol apabila makan sendiri bolehnya Cuma sepertiga komponen atau ada yang mengeluarkan pendapat orang tua tidak boleh menikmati akikah buah hatinya serta lain-lain. Dan hal ini semuanya belum pernah kami kenal ada pendapat ulama yang mu’tabar menceritakan ini.

Ingatlah bahwa kaidah dalam agama islam adalah agama dibangun di atas kemudahan pantas Al-Quran serta As-Sunnah yang shohihah.

Aqiqah yakni tebusan hutang anak untuk memberikan syafaat untuk kedua orang tuanya kelak pada hari perhitungan serta yakni wujud taqarrub (pendekatan diri) terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan lahirnya sang si kecil.

Akikah sebagai sarana menampilkan rasa bahagia dalam menjalankan syari’at Islam & bertambahnya keturunan mukmin yang bakal memperbanyak umat Rasulullah SAW pada hari kiamat.